Sebelum sambutan Bupati Sumba Timur, diawal acara tersebut, Umbu Nai Ndamu sebagai Tokoh masyarakat menyampaikan pesan kesannya menjelaskan gambaran singkat dari sumber lahan mata air sampai ke area tersebut merupakan tempat masyarakat penganut kepercayaan Marapu berdoa. Namun demikian PLTMH tersebut sudah dapat digunakan karena sebelumnya telah diadakan upacara adat (sembahyang) dengan cara Marapu oleh beberapa tokoh adat di Desa tersebut.Adapun harapan kedepannya adalah agar desa yang belum mendapat listrik segera mendapat sambungan aliran listrik sehingga tidak menimbulkan kecemburuan diantara masyarakat di Kec. Tabundung.
Selain tokoh masyarakat, Tige B. Kale, sebagai Manager Area PLN Sumba Timur juga berkesempatan menyampaikan penjelasannya bahwa asal mulanya, PLTMH tersebut dibangun oleh Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi NTT yang selama satu tahun memberi aliran listrik Desa Praing Kareha dengan daya terpasang 15 KW dan daya mampu 12 kw. Namun mengalami kerusakan pada tahun 2002 sehingga masyarakat hanya menggunakan listrik lewat PLTD Tabundung. Pada bulan Desember 2012 PLN kembali melakukan perbaikan sampai selesai dikerjakan pada pertengahan Maret 2013. Dari perbaikan tersebut listrik sudah dapat membantu 4 Desa yang beroperasi selama 24 jam dengan harapan dapat mensukseskan program pemerintah yakni hemat energi dan ramah lingkungan sehingga dapat beralih menjadi pelanggan listrik pintar. Adapun kecamatan di kab. Sumba Timur yang telah beralih ke listrik pintar yaitu Kec. Tabundung, Kec. Tanarara, Kec. Ngadu Ngala, Kec. Nggaha Ori Angu, Kec. Kec. Lewa dengan tujuan menjadikan pulau Sumba sebagai pulau listrik pintar di tahun 2013.
General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang memanfaatkan energi listrik dan air merupakan gerakan hemat energi sehingga bahan bakar untuk menyalakan listrik seperti solar lebih hemat pemakaiannya. Mini Hydro tersebut akan hidup selama 24 jam tanpa henti dan diharapkan kepada masyarakat agar dapat menjaga dan memelihara debit air dan hutan tetap terjaga sehingga PLTMH ini juga dapat dimanfaatkan dengan baik. Adapun misi di tahun 2014 yakni listrik di Pulau Sumba tidak boleh lagi dihasilkan dari bahan bakar solar.(dhi)