FESTIVAL SANDALWOOD TERMASUK DALAM 100 KALENDER ACARA INDONESIA

Editor Berita 31 Januari 2025 48 kali FESTIVAL SANDALWOOD TERMASUK DALAM 100 KALENDER ACARA INDONESIA FESTIVAL SANDALWOOD

Mengapa demikian? Acara tersebut dipastikan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Artinya, dengan diadakannya acara-acara tersebut kedepannya akan memberikan dampak perputaran perekonomian yang langsung dirasakan oleh masyarakat setempat, serta mampu meningkatkan Media Value Bagi Citra Destinasi Wisata Daerah.

Pasca Covid 19, kurang lebih kegiatan ini tidak dilaksanakan selama hampir 5 tahun yaitu tahun 2020 – 2024.

Anda BELUM ke SUMBA jika “belum” menyaksikan acara/peristiwa budaya dan bermartabat, antara lain: SANDALWOOD FESTIVAL, Waingapu Heritage Fashion Carnival, Sound of Savannah, Acara Pemakaman dan Lamar Wanita Berbusana Budaya, Ritual Budaya dan Pasola.

GAMBARAN UMUM SINGKAT
Mengacu pada permasalahan utama, isu strategis dan potensi pembangunan daerah Kabupaten Sumba Timur, Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2029 yang dipatutkan dengan Isu Strategis Global, Nasional, RPJPN 2025-2045, RPJPD Provinsi NTT 2025-2045, RPJPD Kabupaten Sumba Timur 2025-2045 serta Rencana Induk Percepatan Pembangunan Pulau Sumba 2023-2042.

Visi sebagai berikut: “Terwujudnya Sumba Timur Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, Adil (HUMBA) Maju dan Berkelanjutan”.

Harmonis memiliki makna bahwa Sumba Timur memiliki relasi hubungan yang saling menghargai, menghormati, mendukung dan memiliki solidaritas yang tinggi baik antara sesama manusia maupun antara manusia dengan alam semesta yang dilandasi cinta kasih yang tulus sebagai manusia yang berbudaya dan beragama sebagai sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Harmonis juga memiliki makna hidup bersama secara rukun sehingga tercipta keamanan dan ketertiban umum agar layanan kepada masyarakat serta proses pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Unggul memiliki makna bahwa Sumba Timur memiliki sumber daya manusia yang handal dan cemerlang dalam menggali potensi sumber daya alam dan mengatasi permasalahan yang ada sehingga memiliki kemampuan dan kekuatan untuk sejajar dengan wilayah lainnya dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada.

Mandiri memiliki makna bahwa Sumba Timur dapat berdiri sendiri dengan memanfaatkan seluruh modal dasar pembangunan yang ada baik sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sosial untuk dapat membangun kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

Berbudaya memiliki makna bahwa terbangun hubungan relasi di Sumba Timur dalam pelaksanaan pembangunan, berpemerintahan, sosial, beragama, politik, pengusaan, pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan yang menempatkan nilai-nilai budaya lokal secara arif, bijaksana dan harmonis sehingga terhindar dari konflik kepentingan antara budaya dengan semua aspek kehidupan. Berbudaya dititikberatkan juga pada korelasi politik dan kebudayaan, bagaimana terciptanya kebijakan (public policy) yang berpihak pada keberadaan budaya dan aspek pendukungnya.

Adil memiliki makna bahwa dalam setiap aspek pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat di Sumba Timur, setiap warga masyarakat memiliki hak yang sama untuk terlibat secara aktif dan secara konsisten menjamin terpenuhinya hak perempuan, anak dan kaum disabilitas sehingga menjamin adanya kepastian semua masyarakat mendapatkan keadilan atas seluruh haknya terutama hak atas layanan dasar.

Misi : Melakukan Transformasi Sektor-Sektor Ekonomi Produktif dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Unggulan Daerah. Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan produksi dan produktifitas produksi unggulan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Tujuan : Mewujudkan rumah tangga dan desa yang mampu mencapai kemandirian pangan dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan kekuatan sektor-sektor ekonomi produktif yang berbasis pada potensi lokal yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.

Sasaran : Meningkatnya daya saing pariwisata Sumba Timur sebagai salah satu potensi unggulan daerah dalam mendukung tercapainya Pulau Sumba sebagai destinasi kelas dunia yang berkualitas dan bekelanjutan.

Perkembangan industri pariwisata saat ini terbilang sangat cepat. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan, investasi besar-besaran dibidang pariwisata seperti pembukaan destinasi-destinasi wisata dengan produk-produknya yang baru, meningkatnya pembangunan sarana akomodasi, sampai pada perbaikan infrastruktur.

Globalisasi ekonomi dan bertumbuhnya saling ketergantungan antar negara sangat
menguntungkan untuk industri pariwisata, dan perubahan pola produksi dan konsumsi, yang mengarah pada lebih besarnya persaingan, munculnya destinasi baru, metode pemasaran baru
dan pengembangan kualitas standar sesuai dengan pasar global. Pembangunan pariwisata berkelanjutan di tingkat regional dan lokal membutuhkan pendekatan yang konsisten pada tingkat nasional dalam rangka melaksanakan kemitraan yang diperlukan antar daerah, pemerintah pusat dan aktor swasta. Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki aneka macam jenis wisata baik wisata alam, wisata bahari dan wisata budaya, baik dalam sektor perdagangan, pemerintahan, pendidikan maupun Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Budaya yang bermartabat dengan Kearifan Lokal. Selain itu, Kabupaten Sumba Timur khusus untuk sektor pariwisata hingga saat ini belum dikelola dan dikembangkan secara optimal dan profesional. Hal tersebut disadari oleh pemerintah daerah bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mendatangkan devisa yang sangat signifikan bagi pengembangan suatu daerah, oleh sebab itu dalam rangka pengembangan pariwisata perlu adanya perencanaan yang sangat matang agar tidak merugikan pemerintah dan masyarakat. Kabupaten Sumba Timur tentunya harus dengan sangat jeli untuk melihat kondisi kepariwisataaannya, baik itu kekuatan dan kelemahan yang ada dalam lingkungan internal industri pariwisata maupun peluang-peluang serta tantangan dari lingkungan makro pariwisata.
Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani, beternak, dan nelayan. Tetapi di samping mata
pencarian yang utama itu, masyarakat kabupaten Sumba Timur mempunyai satu sumber
penghasilan lain yakni kerajinan kain tenun ikat dan tenun pahikung yang sudah sangat dikenal oleh dunia internasional serta kerajinan tangan lainnya di hampir semua wilayah Kabupaten Sumba Timur. Para pengunjung dapat dengan mudah menjumpai kain tenun ikat dan pahikung di beberapa tempat seperti desa-desa serta kelurahan yang ada di setiap kecamatan yang berada di daerah pesisir wilayah Sumba Timur bahkan di pasar tradisional, sepanjang jalan kota Waingapu melalui para penjual tenun “ikat” dan “pahikung” yang siap menawarkannya dalam keramahan, bersahabat dan penuh kekeluargaan. Masyarakat Sumba Timur masih tetap menghargai ikatan kebersamaan yang memungkinkan pula sikap saling menolong sangat dihormati termasuk terhadap para pengunjung atau pendatang dari luar. Sikap masyarakatnya menjadi Pesona tersendiri sehingga para pengujung atau pendatang di daerah ini merasa seperti di rumahnya sendiri.
Kabupaten Sumba Timur dengan nuansa panorama alam yang masih terjaga keindahannya apalagi dengan berbagai bukit-bukit eksotis, pantai berpasir putih serta air terjun yang indah dengan warna tosca untuk airnya.

FESTIVAL SANDALWOOD
Kuda Sandel telah menjadi komoditi perdagangan orang sumba sejak awal 1840 melalui Waingapu, kebanyakan dilakukan oleh bangsawan setempat. Selain itu, Kuda juga menjadi simbol kebesaran hingga kekayaan bagi pemiliknya. Kuda Sandel memiliki postur rendah bila dibandingkan dengan kuda-kuda ras Australia atau Amerika. Tinggi punggung kuda antara 130 – 142 cm. Banyak dipakai orang untuk kuda tarik, kuda tunggang dan bahkan kuda pacu. Keistimewaannya terletak pada kaki dan kukunya yang kuat dan leher besar. Kuda Sandel juga memiliki daya tahan yang istimewa. Warna rambutnya bervariasi seperti hitam, putih, merah, dragem, hitam maid, krem, abu-abu atau juga belang. Kuda Sandel adalah jenis kuda yang sampai sekarang diternakkan di pulau sumba. Kuda sandel mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, hingga pada Tahun 2023 jumlahnya mencapai 32.694 ekor.
Parade Kuda Sandel akan diikuti oleh peserta dari kecamatan terdekat dengan busana pakaian adat lengkap, dengan ciri khas Kabupaten Sumba Timur. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa potensi populasi ternak kuda cukup meningkat selain sebagai sarana transportasi lokal, juga sebagai sumber pendapatan masyarakat pemilik ternak, demikian juga budaya pakaian adat merupakan ciri khas dan warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan sehingga generasi penerus tidak melupakan warisan budaya leluhur.

Adapun Tema yang dilakoni oleh peserta Parade dalam bentuk kelompok berkuda adalah sebagai berikut :
  1. Kuda Sandel sebagai kuda tunggang bagi laki-laki Sumba sebagai Simbol Kebesaran dan Kebanggaan;
  2. Kuda Sandel (Kuda Beban) yang memikul atau memuat beban hasil bumi seperti jagung, padi dan lainnya (Mandara);
  3. Kuda Sandel dipakai dalam proses meminang perempuan (purru ngandi);
  4. Kuda Sandel yang dapat menari (kuda menari = kuda ronggeng / Njara Rianja) ketika mendengar alat musik tradisional seperti gong dan tambur;
  5. Kuda Sandel dipakai dalam Mengkawal Bangsawan / Raja ke medan pertempuran

Demikian pula dengan Expo Tenun Ikat Sumba Timur, dimana jenis tenun ikatnya diambil dari 5 daerah pesisir pantai kabupaten sumba timur yang memiliki ciri khas tersendiri.
Contohnya : tenun ikat Kanatang yang memiliki ciri Berwarna BIRU dengan pewarna alam indigo (wora) dan tenun ikat Kaliuda yang memiliki ciri khas berwarna MERAH dari pewarna alam morinda (kombu) dan jenis lainnya dari Umalulu, Rindi dan Kambera.
Expo Tenun Ikat Sumba Timur dilaksanakan di Jejeran Bukit Tanara.

ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN

Dalam rangka menumbuhkembangkan animo nmasyarakat dalam upaya memiliki dan memelihara kuda serta potensi meningkatkan kreasi berusaha di bidang kerajinan tenun ikat sebagai warisan budaya orang Sumba maka Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur melaksanakan kegiatan dalam rangka Promosi Pariwisata Daerah untuk Tahun Anggaran 2025.

Adapun Kegiatan atau Even yang dilaksanakan, sebagai berikut:

a. Uraian
Festival Sandelwood melibatkan banyak komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, seperti: jasa pelayanan wisata, sosial, ekonomi, budaya, politik, keamanan, dan lingkungan. Aktivitas pariwisata secara tidak langsung melibatkan kehidupan sosial baik itu masyarakat sebagai pengunjung (visitor) dan wisatawan (tourist) maupun penyedia objek pariwisata dan penerima wisatawan. Hubungan sosial masyarakat ini sangat berpengaruh pada perkembangan kepariwisataan. Semakin erat dan harmonis hubungan antara wisatawan dengan masyarakat penerima di daerah tujuan wisatawan, maka semakin cepat perkembangan pariwisatanya. Dengan kegiatan ini masyarakat dapat berinteraksi dan bertransaksi dalam berbagai hal antara satu dengan yang lainnya sehingga terjalin hubungan yang sinergis dan saling menguntungkan antara wisatawan dan penerima wisatawan yang dapat meningkatkan petumbuhan ekonomi dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.

b. Batasan Kegiatan

  • Kegiatan Festival Sandelwood pada tahun 2025 ini dilaksanakan dengan sejumlah peserta yang berasal dari kecamatan terdekat, diantaranya Kecamatan Paberiwai, Kecamatan Matawai La Pawu dan Kecamatan Pandawai untuk Parade Kuda Sandel sebanyak 50 ekor kuda sandel.
  • Diikuti oleh 30 orang perajin tenun tradisional Sumba Timur.

MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud :
Mengekspos atau menunjukkan kepada dunia bahwa seperti inilah kehidupan masyarakat adat dan budaya kabupaten Sumba Timur, di desa maupun di dusun-dusun dalam kehidupan mereka sehari-hari yang selalu menggunakan kuda sandel sebagai hewan yang paling bermakna serta memberikan semangat bagi pemiliknya dalam menempuh kehidupan sebagai masyarakat yang berbudaya. Di satu sisi, tenun ikat sumba timur merupakan produk kerajinan lokal sebagai identitas diri secara turun temurun dari leluhur dalam suatu kearifan lokal.

b. Tujuan :

  • Menambahkan nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, kergaman budaya dan tradisi.
  • Mengembangkan dan memperluas jaringan kerjasama promosi pariwisata.
  • Mengembangkan dan memperluas diversifikasi produk dan kualitas pariwisata lokal dengan tetap memperhatikan kelestarian seni dan budaya tradisional.
  • Sebagai pendukung kemajuan di bidang promosi pariwisata dalam dan luar negeri.

TAHAPAN KEGIATAN

  1. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh panitia pelaksanaan kegiatan yaitu pada tanggal 11 Juli 2025.
  2. Lokasi kegiatan untuk Festival Sandalwood dilakukan di Jejeran Bukit Tanarara Kecamatan Matawai La Pawu pada tanggal 12 Juli 2025 pada jam 15:00 WITA sampai selesai dan berakhir atau final di Bukit Hilliwuku.
  3. Perajin Tenun Tradisional akan menghiasi indahnya alam perbukitan Tarara dimana mereka ditempatkan di berbagai pojok perbukitan sehingga menggambarkan nuansa keindahan Kabupaten Sumba Timur.
  4. Pelaporan setelah kegiatan dilaksanakan.

Terima kasih


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin