Pekan Literasi Digital bersama Kelompok Masyarakat dan Komunitas di Waingapu

Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya

Literasi digital

Pekan Literasi Digital bersama Kelompok Masyarakat dan Komunitas di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur dan pribadi, saya menyampaikan Selamat datang di Sumba Timur disertai apresiasi dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang telah memilih Sumba Timur sebagai salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Pekan Literasi Digital, yang mana bagi kami kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Sumba Timur di era modern dan serba digital sekarang ini.

Kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat diharapkan agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius sampai selesai dan kemudian dapat menularkan ilmu yang didapat hari ini kepada organisasi, lingkungan dan komunitas masing -masing agar semakin banyak orang yang memahami apa sebenarnya dan seberapa penting pemahaman kita akan Literasi Digital dalam kehidupan kita sekarang ini.

        Literasi sudah menjadi bagian dari kehidupan dan perkembangan manusia, dari zaman prasejarah hingga era digital saat ini. Perkembangan penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi dunia digital telah memberikan berbagai dampak dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Perkembangan internet merupakan perwujudan literasi digital, yakni penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi dalam mengakses, mengkaryakan, hingga mendistribusikan informasi. Setiap individu tentunya perlu memahami bahwa literasi digital adalah salah satu hal penting karena dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat individu dapat berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini.

Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.

Berbicara mengenai digitalisasi, kita semua pasti paham bahwa teknologi digital saat ini telah memberikan manfaat dalam menunjang kreasi setiap penggunanya, baik dalam memanfaatkan media sosial atau berbagai media penunjang lainnya. Selain itu, keberadaan berbagai media digital telah memudahkan kita untuk memperluas jaringan pergaulan, memasarkan produk-produk dengan tujuan agar dapat sampai kepada masyarakat/konsumen dengan lebih mudah dan cepat melalui konten-konten yang kreatif, positif dan tidak bersifat hoaks,

Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat. Selain itu Konten Negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Tantangan ini bisa diatasi dengan menerapkan literasi digital yang baik dalam setiap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sehingga masyarakat memiliki kemampuan individu dalam mengakses internet, serta bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermanfaat serta mana konten negatif. Selain itu, literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif, sehingga kita tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks.

Perlu saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini bahwa Kabupaten Sumba Timur saat ini masih termasuk di dalam Kabupaten dengan kategori 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dikarenakan secara geografis Sumba Timur memiliki wilayah sangat luas dan masih banyak wilayah yang belum terjangkau secara maksimal baik dari sisi infrastruktur maupun sarana komunikasi.

Secara admininstrasi kewilayahan, Sumba Timur terdiri dari 22 Kecamatan, 16 Kelurahan, dan 140 Desa. Dan berdasarkan data yang ada, dari keseluruhan wilayah tersebut terdapat 110 Desa/Kelurahan yang sudah memiliki jaringan Internet atau 70,5 %. Sehingga masih terdapat 46 Desa Kelurahan atau 29,5% yang belum memiliki jaringan internet.

Kita bersyukur karena dari data yang saya sebutkan tadi posisi kita sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena saat ini Kabupaten Sumba Timur sudah mendapat cukup banyak alokasi pembangunan BTS dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yang mana pada Tahun 2021 Kabupaten Sumba Timur mendapat alokasi pembangunan 89 BTS dan 1 buah POI (Point Of Interkoneksi).

Untuk itu pada kesempatan yang baik ini kami atas nama pemerintah dan masyarakat Sumba Timur menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tulus kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang telah memperhatikan kami dengan pembangunan BTS di Sumba Timur. Teriring harapan bahwa kami tetap mengharapkan dukungan dan perhatian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terhadap daerah-daerah di kabupaten Sumba Timur yang saat ini masih belum terlayani jaringan internet. Saya sangat optimis bahwa seluruh wilayah di Sumba Timur dapat terjangkau oleh jaringan internet dan semua warga masyarakat di seluruh wilayah mendapatkan layanan jaringan internet.

 

Beliau  mengharapkan agar kita semua di era digital ini dapat lebih bijak dalam berinternet dan bermedia sosial. Internet kini sangat mudah diakses, jangan sampai kemudahan tersebut justru menjadi sebuah kotak pandora. Bukannya dimanfaatkan dengan menciptakan konten yang baik, namun malah menyebarkan hoax. Mari menjadi warga digital yang memakai alat (internet, gadget) untuk memajukan Indonesia dan mempersatukan bangsa Indonesia lewat media digital dengan berbagai peran kita di dalamnya. Mari kita menjadi masyarakat era digital yang ber-internet dengan terampil, aman, beretika dan berbudaya. Serta mampu memanfaatkan teknologi yang ada sebagai problem solving. Teruslah berkreasi dan berinovasi, serta yang terpenting jangan hanya bermanfaat untuk diri sendiri melainkan juga orang lain.

LINK x TERKAIT